Tuhan
menciptakan cinta dengan berbagai rasa. Dan Tuhan juga mengakhiri cinta
dengan berbagai rasa. Aku memulainya dengan rasa bahagia. Ketika
rintikan hujan itu turun, ketika matahari itu tidak terlukiskan lagi
pada kanvas angkasa, aku melihatmu. Aku melihatmu dengan segelintir pilu
yang terlihat dalam di bola matamu. Hatiku teriak, bibir ini
memanggil-manggil namamu. Tapi kau acuhkan begitu saja, wajahmu
berpaling semudah itu. Ketika rintikan hujan itu datang lagi, meskipun
matahari menghilang sesaat, aku tetap bisa merasakannya. Aku merasakan
bahwa kau adalah matahari di setiap rintikan hujan. Dan kau adalah
titik-titik air yang turun ketika panas menyengat. Kau adalah
fatamorgana. Kau terlalu jauh untuk diraih dan kau terlalu sulit untuk
mendekat. Ada kalanya ketika kau melirik mata ini, dan secepat kilat kau
mengalihkan pandanganmu dariku. Secepat itu juga aku mengagumimu, tanpa
sebab. Aku mengagumimu tanpa tanda tanya, tanpa tanda koma, tapi
diakhiri dengan titik. Aku mengagumimu secara diam-diam, seperti
seseorang mengambil barang yang bukan miliknya. Aku mengagumimu seperti
seseorang yang bisu dengan isak nangis dihatinya. Dan aku mengagumimu,
hanya aku dan Tuhan yang tau. Karena setiap bahasa yang terucap, adalah
sebuah keharusan bagiku untuk mengatakan. Tapi ketika semua itu
terlancur ku ucap, semuanya juga langsung menghilang, termasuk dirimu.
Aku lelah, karena ini semua tidak terbalas. Aku lelah, karena yang
terucap sia-sia. Dan aku lelah, karena semua ini berakhir tidak jelas.
Semusim, kini sudah terlewat, harusnya kau juga sudah terlewat. Tapi
tidak, aku tetap mengagumimu, dan sekarang aku malah merindukanmu.
Seperti seorang yang terbuai dalam mimpi-mimpi indahya, aku
menyebutmu.....memori.
Rabu, 30 Oktober 2013
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha Wira
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah
berani dan berwatak agung. Usaha
adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
Ciri-ciri
dan Sifat kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki
sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
- Percaya diri
- Berorientasikan tugas dan hasil
- Berani mengambil risiko
- Kepemimpinan
- Keorisinilan
- Berorientasi ke masa depan
- Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
- Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
- Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
- Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
- Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
- Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Jenis-jenis wirausaha yang paling banyak dicari oleh konsumen. :
Kuliner
Makanan adalah sesuatu yang selalu dibutuhkan oleh setiap orang, karenanya selalu ada kesempatan untuk memproduksi atau menjual makanan. Bisa dengan berbagai jenis makanan, baik makanan tradisional maupun modern.
Fashion
Pakaian termasuk kebutuhan utama manusia selain makanan dan perumahan. Untuk itu. Pakaian juga senantiasa diperlukan manusia. Berbagai jenis pakaian dapat dibuat sendiri, bisa meranncang pakaian sendiri, bahkan membuatnya sendiri. Asalkan memiliki potensi dalam bidang ketrampilan ini dan menyukainya, kita dapat mengembangkan kreativitas dan menciptakan usaha sendiri yang bergerak di bidang fashion.
Bisnis Properti
Jika anda adalah seorang lulusan sarjana arsitek maka anda perlu mencoba bisnis ini, mencoba mendesain interior atau apalah yang sejenis dengan hal tersebut. Dalam era globalisasi sekarang ini bisnis properti merupakan memiliki prospek ke depan yang menjanjikan.
Usaha Bidang Agroindustri
Indonesia merupakan Negara agraris, dan merupakan penghasil di bidang pertanian no 2 terbesar di Asia Tenggara setelah Thailand. Dengan hal tersebut makan bisnis di bidang pertanian sangatlah bagus prospeknya didukung dengan semakin sempitnya lahan pertanian di Indonesia. Tapi sayangnya pemerintah tidak bisa memanfaatkan keadaan ini, malah yang seharusnya kita bisa mengekspor hasil pertanian ke luar negeri malah kita yang mengimpornya dari Thailand.
Usaha Peternakan
Banyak jenis usaha di bidang ini, dari mulai penyediaan bibit unggul, usaha makanan dan obat-obat ternak, hingga usaha hasil ternak itu sendiri. Jika anda lihat di televise atau beberapa media tentang beberapa kisah sukses pengusaha, maka tak jarang anda melihat banyak dari mereka yang sukses di bidang peternakan. Contohnya di daerah saya di Madiun seorang yang berasal dari keluarga sangatlah tidak mampu tapi dengan keuletannya dia sekarang mampu menjadikan bisnis ternaknya menjadi sangat maju, dia tidak perlu datang ke pasar ternak atau menawarkannya ke pengusaha ternak lainnya, tapi dia menggunakan system catalog (unik yaaa,,,) dia juga mampu menggaji beberapa gadis cantik dan seksi untuk menjadi sales hewan ternaknya (untuk menarik pelanggan genit kale )
Usaha Handicraft / Hand Made
Jika anda memiliki potensi dan bakat untuk menciptakan beberapa karya yang memerlukan keterampilan tangan, bisa menekuni bidang usaha ini, dengan mengembangkan kreatifitas dan memanfaatkan berbagai macam bahan untuk disulap menjadi banyak sekali usaha, tergantung bahan dasar yang digunakan untuk meembuat keterampilan ini, missal usaha pembuatan bunga dari jagung, sablon, aksesori, handycraft dari kain flannel, bahan gift, lilin dan produk daur ulang, baik dari kertas maupun plastik.
SUMBER :
http://berwirausaha-berwirausaha.blogspot.com/p/macam-macam-wirausaha.html
http://3666dotme.wordpress.com/tahap-tahap-dan-sikap-wirausaha/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
UANG
Uang
dalam ilmu ekonomi
tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara
umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap
orang di masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran hutang.Beberapa
ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Fungsi
Uang
Fungsi
asli
Fungsi
asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat
tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
- Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
- Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
- Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Fungsi
Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga
memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
- Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan
manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat
dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna
mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia
memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.
- Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang
dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
- Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian
orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan
konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di
masa datang.
- Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang
yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan
kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan
cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
- Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila
nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan
adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
Jenis-jenis uang
a. Berdasarkan Bahan (Material)
Jika dilihat dari bahan untuk
membuatnya, jenis uang terdiri atas dua macam, yaitu uang logam dan uang
kertas.
1)
Uang logam
uang yang dibuat dari semacam logam tertentu
dengan berat dan kadar tertentu pula. Uang yang terbuat dari logam pada umumnya
memiliki nilai nominal kecil, yang dibuat dengan ciri-ciri khusus untuk
menghindari pemalsuan. Uang logam di Indonesia pada saat ini terdiri atas uang
yang bernilai nominal mulai dari Rp50,00; Rp100,00; Rp200,00; Rp500,00; dan
Rp1.000,00
2) Uang kertas
merupakan uang
fiduciary (uang kepercayaan), karena semua masyarakat mau menerima uang
tersebut sebagai alat pembayaran, walaupun nilai intrinsiknya jauh lebih kecil
daripada nilai nominalnya. Jadi, dasar uang kertas adalah kepercayaan kepada
pemerintah atau bank yang menjamin atas peredaran uang kertas tersebut.
Di samping kepercayaan umum, terdapat alasan lain yang mendorong untuk menciptakan uang kertas sebagai alat pertukaran, yaitu:
Di samping kepercayaan umum, terdapat alasan lain yang mendorong untuk menciptakan uang kertas sebagai alat pertukaran, yaitu:
- uang logam
tidak dapat digunakan untuk jumlah yang sangat besar, sedangkan uang kertas
tidak ada kesulitan,
- biaya untuk
membuat uang logam jauh lebih mahal daripada untuk membuat uang kertas,
- uang logam
kurang praktis, sukar dibawa ke tempat yang jauh dalam jumlah yang besar.
Uang kertas yang beredar di masyarakat saat ini mulai dari pecahan Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00; Rp50.000,00; dan Rp100.000,00.
Semua uang kertas ini dicetak oleh Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) dan peredarannya diatur oleh Bank Indonesia. Oleh karena itu, uang kertas tersebut dinamakan uang kertas bank.
Uang kertas yang beredar di masyarakat saat ini mulai dari pecahan Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00; Rp50.000,00; dan Rp100.000,00.
Semua uang kertas ini dicetak oleh Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) dan peredarannya diatur oleh Bank Indonesia. Oleh karena itu, uang kertas tersebut dinamakan uang kertas bank.
b. Berdasarkan
Iembaga atau Badan Pembuatnya
1) Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang diberi tanda atau cap oleh pemerintah, sehingga berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat diterima umum. Uang kartal dibagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas, yang dicetak atau dibuat dan diedarkan oleh bank sentral (Bank Indonesia).
1) Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang diberi tanda atau cap oleh pemerintah, sehingga berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat diterima umum. Uang kartal dibagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas, yang dicetak atau dibuat dan diedarkan oleh bank sentral (Bank Indonesia).
2) Uang giral
Uang giral adalah simpanan atau deposito pada bank yang dapat diambil dengan menggunakan cek, giro, atau surat perintah pembayaran lainnya (telegrafic transfer), yang dicetak atau dibuat oleh bank umum/bank komersial.
Uang giral yang beredar di masyarakat terdiri atas:
Uang giral adalah simpanan atau deposito pada bank yang dapat diambil dengan menggunakan cek, giro, atau surat perintah pembayaran lainnya (telegrafic transfer), yang dicetak atau dibuat oleh bank umum/bank komersial.
Uang giral yang beredar di masyarakat terdiri atas:
a) cek, adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagai alat untuk pembayaran, atau perintah kepada bank untuk membayar dengan uang tunai,
b) giro, adalah
alat untuk memindahkan uang giral ke rekening orang lain, tetapi tetap uang
giral bukan uang tunai, dan
Teori nilai uang dibagi menjadi 3 yaitu ;
a. Teori barang
1.
Teori logam (katalistik) menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena
bahannya dibuat dari
logam yang bernilai tinggi. Teori ini dipelopori oleh Adam Smith.
2.
Teori nilai batas menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena adanya
keperluan masyarakat akan barang dan adanya kepercayaan terhadap uang.
b. Teori nominalisme
1.
Teori perjanjian (konvensi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya
perjanjian untuk memakai
suatu benda dalam pertukaran. Pelopor teori ini adalah Thomas Aquinas.
2.
Teori kebiasaan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena kebiasaan
masyarakat menggunakan
benda tertentu dalam pertukaran.
3.
Teori kenegaraan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya ketetapan
dari pemerintah
dalam pertukaran.
4.
Teori tuntutan (klaim), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena ada tuntutan
terhadap
barang-barang
yang dihasilkan masyarakat. Pelopor teori ini adalah J. S. Mill.
5.
Teori realisme (fungsi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya
penilaian terhadap uang
yang dapat memudahkan pertukaran. Pelopor teori ini adalah David Hume.
c. Teori internal
Teori ini didasarkan pada kemampuan uang untuk ditukarkan dengan sejumlah
barang/jasa tertentu. Dalam ekonomi moneter teori ini disebut juga Teori
permintaan uang. Teori internal ini meliputi :
1.
Teori
kuantitas (quantity theory )
menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar
semakin tinggi harga barang, dan sebaliknya. Hal tersebut dapat dirumuskan
secara matematis sebagai berikut :
M=
k. P
Keterangan:
M (mone ) = Jumlah
uang yang beredar
k (konstanta) = Perbandingan konstan
P
(price)
= Harga barang
2. Teori
transaksi (e change equation)
Teori ini dipelopori oleh Irving Fisher yang berpendapat bahwa nilai uang
tergantung pada jumlah uang yang beredar, kecepatan uang beredar (berpindah
tangan), dan jumlah barang yang diperdagangkan. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
M
. V = P . T
Keterangan:
M (mone
)
= Jumlah uang yang beredar
V (velocit of circulation)
= Kecepatan peredaran uang
P (price)
= Harga barang
T (transaction of goods) =
Jumlah barang yang diperdagangkan
3. Teori
persediaan kas (cash balance theory )
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall yang menyatakan bahwa nilai uang
tergantung pada jumlah uang yang disimpan untuk persediaan kas dari sebagian
pendapatan masyarakat. Persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan
tingkat suku bunga di pasar. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
M
= k . P . Y
Keterangan:
M (mone ) = Jumlah
uang yang beredar
k (koefisien) = Jumlah uang untuk
persediaan kas
P
(price)
= Harga barang
Y (income) =
Pendapatan
SUMBER:
Eko, Yuli.
2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri
Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional : Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)